Setelah LASIK Mata Masih Buram Apakah Normal? Kapan Perlu Khawatir

Operasi LASIK telah menjadi pilihan populer untuk memperbaiki penglihatan tanpa bergantung pada kacamata atau lensa kontak. Namun, meski secara umum aman dan efektif, banyak pasien melaporkan bahwa sesaat setelah operasi, penglihatan mereka masih tampak buram. Hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran,  apakah itu reaksi normal atau tanda komplikasi?

Pertanyaan seperti “kenapa mata saya masih buram padahal sudah LASIK?” atau “kapan saya harus khawatir?” sangat wajar muncul, terutama ketika harapan akan penglihatan langsung jernih tidak terpenuhi. Panduan ini hadir untuk membantu Anda memahami proses pemulihan, faktor-faktor yang mempengaruhi ketajaman penglihatan pascaoperasi, dan kapan Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter mata.

Dengan memahami tahapan pemulihan dan kemungkinan penyebab penglihatan buram pasca-LASIK, Anda bisa lebih tenang dan waspada terhadap kondisi yang memerlukan intervensi. 

Proses Penyembuhan Mata Setelah LASIK

Setelah operasi LASIK, kornea mengalami perubahan bentuk karena jaringan diubah oleh laser. Dalam fase awal, flap kornea yang diangkat lalu dikembalikan akan membutuhkan waktu untuk melekat kembali dan menyatu. 

Mata biasanya akan terasa gatal, berair, atau merasa seperti ada pasir di dalamnya. Penglihatan akan “kabur” atau “hazy” dalam beberapa hari pertama. Bahkan, meskipun Anda sudah bisa melihat segera setelah operasi, penglihatan tidak langsung tajam karena butuh beberapa waktu untuk pandangan Anda menjadi stabil.

Pemeriksaan lanjutan dengan dokter akan dijadwalkan dalam 1-2 hari pertama, lalu beberapa kali dalam beberapa bulan untuk memonitor proses pemulihan dan menilai keberhasilan koreksi. 

Penyebab Mata Bisa Tetap Buram Pasca LASIK

Berikut adalah alasan yang paling sering menyebabkan penglihatan tetap buram pasca-LASIK:

  • Edema kornea (bengkak kornea): setelah tindakan laser, jaringan kornea bisa sedikit membengkak, menyebabkan hamburan cahaya.
  • Flap belum sepenuhnya melekat sempurna: jika flap belum stabil, permukaan optik bisa sedikit bergelombang.
  • Tetes mata dan obat antiinflamasi: penggunaan tetes mata yang diresepkan (antibiotik, kortikosteroid, pelumas mata) dapat memengaruhi optik sementara.
  • Mata kering sementara: LASIK bisa menyebabkan saraf kornea terganggu dan memicu gejala mata kering yang mengaburkan penglihatan.
  • Aberrasi (cacat optik tambahan): seperti silau, halo, ghosting, terutama pada cahaya redup atau malam hari. 
  • Stabilisasi refraksi: meski laser telah membentuk ulang kornea, pemulihan jaringan bisa mengubah sedikit kurva optik hingga akhirnya stabil.
  • Komplikasi ringan: seperti infiltrasi sel epitel, inflamasi, atau gangguan penyembuhan flap, meski jarang, bisa menjadi penyebab buram yang lebih serius.

Salah satu komplikasi yang mungkin terjadi adalah penglihatan kabur atau “hazy vision,” yang termasuk dalam daftar efek samping LASIK pada fase pemulihan.

Normal atau Tidak? Kapan Buram Masih Wajar

Buram dalam 24-72 jam pertama pascaoperasi masih terhitung normal. Banyak pasien melaporkan visibilitas yang belum sempurna selama periode ini.

Dalam minggu pertama hingga beberapa minggu, buram ringan masih bisa terjadi, terutama jika terjadi fluktuasi mata kering atau edematous kornea. Namun, semakin dekat ke bulan kedua atau ketiga, sebagian besar pasien sudah memiliki kualitas penglihatan yang lebih baik. 

Namun, jika buram justru memburuk seiring waktu, atau disertai gejala lain seperti:

  • Nyeri hebat
  • Sensitivitas cahaya ekstrem
  • Hilang penglihatan sebagian
  • Flare cahaya, garis-garis kabur yang semakin nyata
  • Kemerahan berlebihan atau keluar cairan

Maka ini bukanlah tanda pemulihan yang normal. Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter mata.

Baca juga: Proses Penyembuhan Operasi LASIK

Kapan Perlu Khawatir dan Periksa ke Dokter

Anda sebaiknya menghubungi dokter bila:

  • Kualitas penglihatan semakin menurun 
  • Nyeri hebat yang tak kunjung reda
  • Sensitivitas cahaya berlebihan (photophobia)
  • Perubahan visual tak terduga seperti bayangan ganda atau kabur yang tiba-tiba
  • Tanda-tanda infeksi seperti keluarnya nanah, kemerahan intens, dan pembengkakan

Dokter akan melakukan pemeriksaan slit-lamp, topografi kornea, dan memastikan flap serta kondisi kornea dalam keadaan baik. Intervensi dini bisa mencegah kerusakan lebih lanjut.

Tips Mendukung Pemulihan dan Mempercepat Penglihatan Tajam

Untuk membantu pemulihan dan meminimalkan buram, Anda bisa menerapkan hal-hal berikut:

  • Patuhi jadwal tetes mata (antibiotik, antiinflamasi, pelumas).
  • Gunakan tetes mata buatan (artificial tears) secara rutin sesuai resep.
  • Hindari menggosok mata, terutama pada malam hari.
  • Istirahatkan mata, batasi paparan layar elektronik awal pasca-operasi.
  • Gunakan pelindung mata (shield) saat tidur sesuai petunjuk dokter.
  • Hindari aktivitas berat, berenang, atau kontak langsung dengan air kotor dalam beberapa minggu pertama.
  • Periksakan diri sesuai jadwal kontrol yang disarankan.

Langkah-langkah ini penting agar lapisan kornea melekat dengan optimal dan permukaan optik tetap stabil.

Baca juga: Mata Silinder Bisa LASIK

Kecanggihan Metode SILK ELITA, Perkecil Risiko Mata Buram

Untuk memperkecil kemungkinan penglihatan buram dan mempercepat pemulihan, kini sudah berkembang teknik baru bernama SILK (Smooth Incision Lenticule Keratomileusis) yang menggunakan teknologi laser femtosecond. 

Teknik ini dikembangkan oleh Johnson & Johnson Vision dan mulai diperkenalkan di klinik-klinik refraktif tertentu, termasuk IEC Eye Care di Indonesia sebagai satu-satunya klinik yang menawarkan teknologi ini secara eksklusif. 

Prinsipnya, laser femtosecond memotong lentikula (lembar kornea berbentuk lensa sangat tipis) di dalam lapisan kornea tanpa membentuk flap yang besar seperti LASIK. Lenticula tersebut kemudian dikeluarkan melalui sayatan kecil, sehingga tidak perlu menciptakan flap kornea besar. 

Keunggulan SILK ELITA termasuk:

  • Minim invasif dan tanpa flap
  • Risiko mata kering lebih rendah karena saraf permukaan kornea lebih dipertahankan
  • Pemulihan lebih cepat, beberapa pasien melaporkan perbaikan visual dalam 24 jam.
  • Presisi tinggi dan potensi hasil lebih stabil karena teknik laser modern.

Meski demikian, metode ini tetap punya risiko minor (inflamasi, penyembuhan lambat, komplikasi laser biasa), sehingga pemantauan pascaoperasi tetap perlu dilakukan.

Pada banyak kasus, mata buram ringan setelah LASIK adalah bagian normal dari pemulihan. Dalam 1-3 hari hingga beberapa minggu, penglihatan Anda cenderung membaik secara bertahap. Namun, bila buram memburuk atau disertai nyeri, kemerahan, atau gejala misterius lain, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter mata.

IEC Eye Care berkomitmen untuk membantu Anda memahami pilihan koreksi penglihatan dengan transparan dan profesional. Jika Anda tertarik mengeksplorasi operasi refraktif atau ingin konsultasi lebih lanjut, silakan kunjungi halaman utama website kami untuk informasi lebih lengkap dan layanan konsultasi.

Sumber: 

  • Editorial Team. (2023). What should I expect before, during, and after surgery? U.S. Food and Drug Administration. https://www.fda.gov/medical-devices/lasik/what-should-i-expect-during-and-after-surgery
  • Editorial Team. (2025). LASIK eye surgery – Mayo Clinic. Mayoclinic.org; https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/lasik-eye-surgery/about/pac-20384774
  • Editorial Team. (2025). Post-Op Care Instructions. Uclahealth.org; UCLA Health. https://www.uclahealth.org/medical-services/ophthalmology/laser-refractive-surgery/your-visit/postoperative-instructions
  • ARSC Editor. (2025, June 17). LASIK Recovery Time: What to expect after LASIK? Refractive Surgery Council. https://americanrefractivesurgerycouncil.org/what-to-expect-with-lasik-recovery/
  • Rowden, A. (2022, December 7). What to know about LASIK recovery and side effects. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/what-to-know-about-lasik-recovery-and-its-effects

Berapa Lama Proses Penyembuhan Setelah Operasi LASIK? Singkat Kok

Membayangkan pandangan yang jernih tanpa kacamata atau lensa kontak tentu terasa menggoda, bukan? Itulah salah satu alasan banyak orang mempertimbangkan operasi LASIK untuk memperbaiki penglihatan. Namun, berapa lama proses penyembuhan setelah operasi LASIK?

Sebagian besar orang pasti ingin bisa sesegera mungkin kembali ke aktivitas normal setelah menjalani operasi LASIK. Tapi, di balik prosedurnya yang praktis, ada fase penyembuhan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Waktu pemulihan yang dijalani sesuai arahan dokter akan membantu Anda mempertahankan hasil optimal dan meminimalkan risiko komplikasi. 

Artikel berikut akan membahas tentang proses setelah operasi sampai kapan Anda bisa dikatakan sembuh, serta faktor-faktor yang memengaruhi. Simak penjelasannya berikut ini. 

Apa yang Terjadi Setelah Operasi LASIK?

Selama prosedur LASIK, dokter akan membuat lapisan tipis (flap) di permukaan kornea. Lalu, dokter membentuk ulang jaringan kornea menggunakan sinar laser agar cahaya bisa difokuskan dengan tepat. Setelah itu, flap dikembalikan ke posisi semula dan akan menempel kembali secara alami.

Setelah operasi LASIK, sebagian orang merasakan sensasi seperti mata kering, sedikit perih, atau pandangan agak buram. Kondisi ini normal dan biasanya hanya berlangsung sebentar. Sebagian besar pasien sudah merasakan perbaikan penglihatan dalam waktu 24 jam setelah operasi.

Berapa Lama Proses Penyembuhan LASIK?

0-1 Hari Pertama

Beberapa jam pertama setelah operasi LASIK, mata mungkin terasa tidak nyaman. Mata Anda bisa terasa seperti berpasir, gatal, atau sedikit berair. Efek bius juga mulai hilang, jadi istirahat total di rumah adalah langkah terbaik. 

Sebagian besar pasien disarankan tidak mengemudi dulu karena penglihatan belum stabil. Meski demikian, dalam waktu 24-48 jam, banyak yang sudah bisa melihat dengan cukup jelas untuk beraktivitas ringan. Contohnya seperti bekerja di depan komputer sebentar atau berjalan-jalan santai.

Minggu Pertama

Selama seminggu pertama, kualitas penglihatan pasien mungkin masih akan naik-turun. Cahaya mungkin terasa lebih silau, terutama di malam hari. Anda juga mungkin melihat efek “halo” di sekitar lampu. Akan tetapi, ini normal dan akan berangsur hilang.

Terkadang, kekeringan mata juga terjadi karena saraf kornea belum pulih sepenuhnya. Gunakan tetes mata yang diresepkan dokter secara teratur, dan hindari mengucek mata agar flap tetap aman.

Pastikan juga tidak ada air, sabun, atau kosmetik yang masuk ke area mata untuk mencegah infeksi.

2-4 Minggu

Memasuki minggu kedua hingga keempat, mata Anda sebenarnya sudah berfungsi normal. Namun, proses penyembuhan di dalam jaringan kornea masih terus berjalan.

Penglihatan malam akan membaik, silau berkurang, dan rasa kering mulai jarang muncul. Pada fase ini, hindari berenang, berolahraga berat, atau aktivitas yang membuat mata terekspos debu atau angin kencang.

1-3 Bulan

Kebanyakan pasien mulai merasakan hasil maksimal LASIK dalam rentang ini. Kornea sudah menyesuaikan bentuk baru, dan penglihatan Anda menjadi lebih stabil.

Bahkan, lebih dari 90% pasien mencapai ketajaman penglihatan 20/20 tanpa bantuan kacamata. Namun, setiap orang berbeda, karena beberapa pasien mungkin butuh waktu sedikit lebih lama tergantung kondisi mata awalnya.

3-6 Bulan

Inilah fase penyembuhan akhir. Kornea dan jaringan mata sepenuhnya beradaptasi, dan efek samping ringan seperti silau atau “halo” biasanya menghilang total.

Jika setelah enam bulan penglihatan Anda belum stabil, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur tambahan (enhancement) untuk hasil yang lebih sempurna.

Apakah LASIK Bisa Sembuh Total?

Secara umum LASIK dapat memberikan hasil penglihatan yang sangat baik dan bertahan lama. Namun, perlu diingat bahwa kondisi mata manusia terus berubah seiring bertambahnya usia.

Ini artinya, walaupun kornea sudah sembuh total setelah LASIK, Anda masih bisa mengalami masalah penglihatan lain seperti presbiopia (sulit melihat dari dekat) atau katarak di masa mendatang. Itu hal alami dan tidak berarti operasi Anda gagal.

Faktor yang Mempengaruhi Cepat-Lambatnya Penyembuhan

Beberapa hal dapat membuat waktu penyembuhan setiap orang berbeda, antara lain:

  • Kondisi awal mata, seperti ketebalan kornea atau tingkat rabun.
  • Usia, karena kemampuan regenerasi jaringan cenderung menurun seiring bertambahnya umur.
  • Kepatuhan terhadap instruksi dokter, termasuk penggunaan obat tetes dan kebersihan mata.
  • Kesehatan umum tubuh, seperti pola makan, hidrasi, dan kualitas tidur.
  • Tidak adanya komplikasi seperti infeksi atau dry eye berat.

Menjalani kontrol rutin sesuai jadwal juga penting agar dokter bisa memantau perkembangan penyembuhan Anda.

Tips Agar Proses Penyembuhan Lebih Cepat

Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:

  • Istirahatkan mata total pada 24-48 jam pertama.
  • Gunakan tetes mata sesuai jadwal yang diberikan dokter.
  • Hindari mengucek mata, bahkan saat terasa gatal.
  • Gunakan pelindung mata saat tidur di minggu pertama.
  • Hindari kosmetik dan air langsung di sekitar mata selama 1–2 minggu.
  • Batasi aktivitas berat, berenang, atau olahraga kontak sementara waktu.
  • Perbanyak konsumsi air putih dan makanan bergizi untuk membantu regenerasi jaringan.

Penyembuhan LASIK memang cepat. Dalam 1-2 hari, Anda sudah bisa melihat lebih jelas. Namun, agar hasilnya stabil dan nyaman dalam jangka panjang, proses pemulihan penuh biasanya memakan waktu 3 hingga 6 bulan.

Yang terpenting, ikuti semua anjuran dokter, gunakan tetes mata sesuai jadwal, dan jangan terburu-buru kembali ke aktivitas berat. Dengan perawatan yang tepat, LASIK bisa menjadi langkah besar menuju penglihatan yang jernih dan bebas kacamata.

Ingin tahu lebih banyak tentang perawatan mata dan prosedur bedah refraktif mata lainnya? Kunjungi halaman website utama IEC Eye Care untuk informasi lengkap seputar kesehatan mata dan pilihan perawatan terbaik untuk Anda.

Referensi:

  • Eydelman, M., Hilmantel, G., Tarver, M. E., Hofmeister, E. M., May, J., Hammel, K., Hays, R. D., & Ferris, F. (2017). Symptoms and Satisfaction of Patients in the Patient-Reported Outcomes With Laser In Situ Keratomileusis (PROWL) Studies. JAMA Ophthalmology, 135(1), 13. https://doi.org/10.1001/jamaophthalmol.2016.4587
  • Watson, S. (2020, June 10). LASIK Surgery: What to expect – Harvard Health. Harvard Health. https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/lasik-surgery-what-to-expect
  • Editorial Team. (2025, May 23). LASIK Recovery Time: What You Need To Know. Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/lasik-recovery-time
  • McCrimmon, K. K. (2022, March 8). Everything you need to know about LASIK eye surgery. UCHealth Today. https://www.uchealth.org/today/questions-about-lasik-eye-surgery/
  • Rowden, A. (2022, December 7). What to know about LASIK recovery and side effects. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/what-to-know-about-lasik-recovery-and-its-effects
  • Editorial Team. (2025, June 17). LASIK Recovery Time: What to expect after LASIK? Refractive Surgery Council. https://americanrefractivesurgerycouncil.org/what-to-expect-with-lasik-recovery/

Adakah Batas Minimal Umur untuk LASIK Mata? Ini Rekomendasinya

Operasi LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) adalah salah satu pilihan populer bagi sebagian besar orang yang ingin terbebas dari kacamata atau lensa kontak. Namun, umur berapa LASIK bisa dilakukan, dan sampai usia berapa yang tergolong aman?

Memang, kebutuhan setiap orang terhadap prosedur LASIK berbeda-beda. Ada yang ingin melakukannya sejak usia muda karena aktivitas sehari-hari terasa terganggu. Sementara, sebagian lainnya baru mempertimbangkan LASIK di usia 40-an ke atas ketika mulai mengalami gangguan penglihatan akibat faktor usia.

Agar keputusan Anda tepat dan aman, penting untuk memahami batasan usia ideal, risiko di tiap rentang umur, serta kondisi medis yang menentukan apakah seseorang layak menjalani LASIK atau tidak. Berikut penjelasan lengkapnya.

Berapa Usia Minimal untuk LASIK?

Usia minimal yang disarankan untuk menjalani LASIK adalah 18 tahun. Alasannya, pada usia ini bentuk dan ukuran kornea biasanya sudah stabil, sehingga hasil koreksi penglihatan akan lebih konsisten dan bertahan lama.

Namun, sebagian besar dokter mata justru menyarankan untuk menunggu hingga usia 21 tahun atau lebih. Di usia ini, minus atau silinder mata umumnya tidak lagi mengalami perubahan signifikan. Bila dilakukan terlalu dini, misalnya saat minus masih bertambah setiap tahun, hasil operasi berisiko tidak permanen karena mata belum sepenuhnya stabil.

Jadi, bila Anda masih berusia di bawah 20 tahun dan sering mengalami perubahan ukuran kacamata, sebaiknya tunda dulu LASIK sampai kondisi refraksi Anda benar-benar stabil selama minimal 1-2 tahun berturut-turut.

Mengapa Stabilitas Penglihatan Sangat Penting?

LASIK bekerja dengan cara membentuk ulang kornea menggunakan sinar laser agar cahaya dapat difokuskan tepat di retina. Jika ukuran minus atau silinder Anda masih berubah, hasil operasi bisa “bergeser” dan menyebabkan penglihatan kembali buram.

Menurut Better Health Channel Australia, hasil LASIK terbaik diperoleh ketika resep kacamata tidak berubah lebih dari 0,5 diopter selama setahun terakhir. Karena itu, pemeriksaan pra-operasi mencakup pengukuran ketebalan kornea, kadar air mata, dan riwayat perubahan penglihatan Anda dalam beberapa tahun terakhir.

Apakah Ada Batas Usia Maksimal untuk LASIK?

Secara umum, tidak ada batas usia maksimal yang kaku untuk LASIK. Namun, kebanyakan klinik mata hanya merekomendasikan prosedur ini hingga usia 55–60 tahun. Hal ini juga tergantung kondisi mata dan kesehatan secara keseluruhan.

Orang berusia di atas 60 tahun biasanya mulai mengalami masalah kesehatan mata seperti katarak, presbiopia (rabun dekat akibat usia), atau penurunan elastisitas kornea, yang membuat LASIK menjadi kurang efektif atau tidak direkomendasikan.

Selain itu, jaringan kornea pada lansia cenderung lebih tipis dan rentan mengalami komplikasi. Dalam kasus ini, dokter mungkin akan menyarankan prosedur alternatif seperti refractive lens exchange (RLE), yaitu mengganti lensa mata alami dengan lensa buatan khusus untuk koreksi penglihatan.

Baca juga: Prosedur LASIK untuk Mata Silinder

LASIK untuk Usia 40 Tahun ke Atas: Apa yang Perlu Diperhatikan?

Bagi Anda yang berusia di atas 40 tahun, salah satu hal yang perlu dipahami adalah munculnya presbiopia. Presbiopia adalah kondisi ketika seseorang masih dapat melihat dengan jelas pada jarak jauh, tetapi perlu memegang bahan bacaan semakin jauh dari mata agar dapat melihat dengan jelas.

Meskipun LASIK dapat memperbaiki rabun jauh (miopia), rabun dekat akibat presbiopia umumnya tidak dapat dikoreksi dengan prosedur laser pada kornea. Akan tetapi, sebagian pasien memilih monovision LASIK, yaitu mengatur satu mata untuk melihat jauh dan satu mata untuk melihat dekat, sehingga ketergantungan pada kacamata baca dapat berkurang.

Namun, tidak semua orang cocok dengan monovision. Oleh karena itu, dokter biasanya akan melakukan simulasi menggunakan lensa kontak khusus untuk memastikan apakah otak Anda dapat beradaptasi dengan perbedaan fokus pada kedua mata.

Faktor Lain yang Menentukan Kelayakan LASIK

Selain faktor usia, ada beberapa kondisi medis dan gaya hidup yang memengaruhi apakah Anda bisa menjalani LASIK dengan aman. Umumnya, prosedur ini tidak disarankan bagi orang yang memiliki:

  • Penyakit mata aktif, seperti glaukoma, katarak, keratokonus, atau infeksi kornea.
  • Penyakit autoimun (misalnya lupus atau rheumatoid arthritis) yang dapat memperlambat penyembuhan luka.
  • Kondisi mata kering parah yang bisa memperburuk iritasi pasca operasi.
  • Wanita hamil atau menyusui, karena perubahan hormon dapat memengaruhi stabilitas penglihatan sementara.

Selain itu, calon pasien LASIK harus memiliki kornea yang cukup tebal dan tidak terlalu tipis. Jika ketebalan kornea kurang, prosedur alternatif seperti PRK (Photorefractive Keratectomy) atau SMILE (Small Incision Lenticule Extraction) bisa menjadi opsi yang lebih aman.

Baca juga: Efek Samping Operasi LASIK

Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukan LASIK?

Waktu terbaik untuk LASIK bukan hanya ditentukan oleh usia, tetapi juga oleh stabilitas penglihatan, kondisi kesehatan mata, dan gaya hidup Anda.

Bagi sebagian besar orang, usia ideal berada antara 21 hingga 40 tahun, saat kondisi mata masih prima dan proses penyembuhan pasca operasi berlangsung cepat. Pada rentang usia ini, risiko komplikasi lebih rendah dan hasil koreksi cenderung bertahan lama.

Namun, jika Anda berusia di atas 40 tahun, konsultasi dengan dokter mata sangat disarankan untuk menilai kelayakan prosedur serta menyesuaikan teknik operasi dengan kebutuhan visual yang berubah karena faktor usia.

Jadi, LASIK mata bisa dilakukan mulai usia 18 tahun dengan syarat penglihatan sudah stabil. Di samping itu, LASIK tidak memiliki batas maksimal yang mutlak, selama kondisi mata Anda masih sehat. Meski begitu, sebagian besar dokter menyarankan usia ideal untuk LASIK berada di antara 21-40 tahun, karena memberikan hasil paling optimal dan risiko komplikasi paling rendah.

Jika Anda berusia di atas 40 atau 50 tahun, dokter akan mengevaluasi kondisi kornea, lensa mata, serta adanya tanda-tanda penuaan visual seperti presbiopia atau katarak. Dalam beberapa kasus, prosedur lain seperti RLE atau monovision LASIK bisa menjadi solusi yang lebih sesuai.

Untuk informasi lebih lanjut tentang perawatan mata dan prosedur medis lainnya, Anda bisa mengunjungi klinik IEC Eye Care untuk melakukan konsultasi dengan tim dokter berpengalaman. Tim dokter kami bisa membantu Anda membuat keputusan terbaik untuk Anda dan keluarga. 

Referensi: 

  • Rossiaky, D. (2023, April 7). Frequently Asked Questions About Surgical Procedures to Treat Myopia (Nearsightedness). Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/eye-health/faqs-about-myopia-procedures
  • Health. (2023). Eyes – laser eye surgery. Vic.gov.au. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/eyes-laser-eye-surgery
  • Editorial Team. (2023). When is LASIK not for me. U.S. Food and Drug Administration. https://www.fda.gov/medical-devices/lasik/when-lasik-not-me
  • WebMD Editorial Contributor. (2021, March 18). What to Know About Lasik After 60. WebMD. https://www.webmd.com/healthy-aging/lasik-after-60

Syarat untuk Bisa Operasi LASIK, Adakah Maksimal Minus?

syarat operasi lasik mata

Bagi Anda yang memiliki rabun jauh, rabun dekat, atau silinder, penggunaan kacamata dan lensa kontak sering terasa merepotkan. Karena itu, banyak orang mulai melirik operasi LASIK sebagai solusi permanen untuk memperbaiki penglihatan.

Namun, tidak semua orang otomatis bisa menjalani LASIK. Prosedur ini memiliki syarat tertentu demi keamanan dan hasil yang optimal. Pertanyaan umum yang sering muncul adalah berapa minimal minus agar bisa LASIK, dan adakah batas maksimal minus?

Artikel ini akan membahas syarat operasi LASIK mata, termasuk rentang minus yang dapat dikoreksi. Dengan begitu, Anda bisa menilai apakah LASIK sesuai dengan kondisi mata Anda, sekaligus mempersiapkan untuk konsultasi dengan dokter.

Syarat Umum untuk Operasi LASIK

Sebelum melihat angka minus minimal dan maksimal, ada beberapa syarat umum yang perlu Anda penuhi untuk bisa menjalani operasi LASIK:

  • Usia minimal 18 tahun: Idealnya, pasien harus sudah berusia 21 tahun atau lebih karena kondisi refraksi biasanya sudah stabil.
  • Resep kacamata stabil: Minus atau silinder tidak boleh berubah signifikan dalam kurun waktu 12-24 bulan terakhir.
  • Kondisi mata sehat: Tidak ada infeksi, penyakit kornea, katarak, atau glaukoma aktif.
  • Kondisi tubuh sehat: Tidak memiliki penyakit autoimun atau kondisi medis yang bisa mengganggu penyembuhan.

Jika syarat dasar ini terpenuhi, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih detail untuk menentukan kelayakan operasi.

Syarat LASIK Minimal Minus Berapa?

Banyak orang bertanya-tanya, jika minus mata tergolong kecil, apakah bisa menjalani operasi LASIK? Jawabannya, secara umum LASIK baru direkomendasikan mulai dari minus -1.00 dioptri. Jika minus Anda masih di bawah angka ini, biasanya penglihatan masih bisa ditolong dengan kacamata tanpa perlu operasi.

Alasan adanya batas minimal ini karena manfaat LASIK mungkin tidak terasa besar jika minus terlalu kecil. Risiko operasi bisa lebih tinggi dibandingkan dengan keuntungan yang Anda dapat, sehingga dokter akan lebih berhati-hati dalam merekomendasikannya.

Namun, dokter juga akan melihat dari sisi kenyamanan Anda. Jika minus yang kecil saja sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, LASIK tetap bisa dipertimbangkan. Syaratnya, kondisi mata, terutama ketebalan kornea, harus sehat dan mendukung.

Syarat LASIK Mata Maksimal Minus Berapa?

Pertanyaan yang juga sering ditanyakan adalah, sampai minus berapa operasi LASIK bisa dilakukan? Berikut adalah batas umum untuk menjalani LASIK berdasarkan masalah kesehatan refraktif mata yang dialami: 

  • Untuk rabun jauh (miopia), batas umumnya adalah -12.00 dioptri.
  • Untuk rabun dekat (hipermetropia), biasanya sampai +6.00 dioptri.
  • Untuk astigmatisme (silinder), bisa sampai ±6.00 dioptri.

Di luar batas ini, hasil LASIK mungkin tidak seoptimal yang diharapkan atau berisiko menimbulkan efek samping, seperti penglihatan kabur di malam hari. 

Alternatif lain seperti PRK, implantable lens, atau operasi refraktif lainnya mungkin lebih cocok untuk minus yang sangat tinggi.

Baca juga: Apakah Mata Minus Bisa Operasi LASIK?

Operasi LASIK untuk Minus Tinggi, Apa Risikonya?

Jika Anda memiliki minus tinggi, operasi LASIK tetap bisa menjadi pilihan, tetapi ada beberapa risiko tambahan:

  • Penipisan kornea: Laser perlu mengikis lebih banyak jaringan kornea untuk memperbaiki penglihatan, sehingga ada risiko ektasia (kornea melemah dan menonjol).
  • Kebutuhan kacamata tambahan: Pada minus tinggi, kemungkinan Anda masih membutuhkan kacamata tipis untuk aktivitas tertentu pasca operasi.
  • Efek samping visual: Seperti silau, halo di sekitar cahaya, atau penglihatan malam yang berkurang.

Oleh karena itu, pemeriksaan mata sebagai evaluasi pra-operasi sangat penting. Dokter akan melakukan pemeriksaan ketebalan kornea, topografi mata, serta kondisi retina sebelum menyarankan prosedur ini.

Baca juga: Apa Itu FemtoLASIK

Faktor Lain yang Menentukan Kelayakan LASIK

Selain minus, ada beberapa faktor lain yang ikut menentukan apakah Anda bisa menjalani LASIK, yaitu:

  • Ketebalan kornea: Umumnya harus lebih dari 500 mikron untuk aman dilakukan ablasi laser.
  • Ukuran pupil: Pupil yang terlalu besar berisiko menyebabkan glare dan halo pasca operasi.
  • Kesehatan umum: Kondisi seperti diabetes yang tidak terkontrol dapat memengaruhi penyembuhan.
  • Kondisi mata kering: Jika sudah parah sebelum operasi, LASIK bisa memperburuk gejalanya.

Kapan LASIK Tidak Disarankan?

LASIK mungkin bukan pilihan tepat jika Anda:

  • Sedang hamil atau menyusui.
  • Menderita penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis.
  • Memiliki kornea yang tipis atau bentuknya tidak normal (keratokonus).
  • Mengalami perubahan minus signifikan dalam 1 tahun terakhir.

Dalam kasus ini, dokter biasanya akan merekomendasikan alternatif operasi refraktif lain yang lebih aman.

Operasi LASIK bisa menjadi solusi efektif untuk mengurangi ketergantungan pada kacamata dan lensa kontak. Namun, tidak semua orang memenuhi syarat. Secara umum, syarat minimal LASIK adalah minus -1.00, dan maksimal sekitar -12.00. Di luar rentang ini, risiko komplikasi lebih tinggi dan hasil mungkin kurang memuaskan. Maka itu, konsultasi dengan dokter mata sangat penting sebelum mengambil keputusan.

Jika Anda sedang mempertimbangkan LASIK, pastikan kondisi mata dan kesehatan Anda sudah memenuhi syarat yang disebutkan. Untuk informasi lebih lanjut tentang kesehatan mata dan prosedur medis lainnya, kunjungi klinik EIC Eye Care dan temukan panduan terpercaya untuk mendukung langkah sehat Anda.

Referensi: 

  • Considering LASIK surgery. (2025). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/lasik-eye-surgery/in-depth/lasik-surgery/art-20045751
  • Laser. (2024, August 9). LASIK — Laser Eye Surgery. American Academy of Ophthalmology. https://www.aao.org/eye-health/treatments/lasik
  • Center. (2023). When is LASIK not for me. U.S. Food and Drug Administration. https://www.fda.gov/medical-devices/lasik/when-lasik-not-me
  • Laser eye surgery. (2024, December 11). Healthdirect.gov.au; Healthdirect Australia. https://www.healthdirect.gov.au/laser-eye-surgery
  • Zimlich, R. (2022, September 21). Laser Eye Surgery: What You Should Know. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/eye-health/laser-eye-surgery

FemtoLASIK dan Bedanya dengan LASIK Konvensional

apa itu femtolasik

Artikel ini ditinjau oleh dr. Novita Eka Sukma Putri, SpM (K)

Mata adalah indra penting yang memengaruhi hampir seluruh aktivitas harian kita. Saat penglihatan terganggu oleh rabun jauh, rabun dekat, atau silinder, kualitas hidup bisa menurun. Oleh karena itu, banyak orang mencari solusi permanen agar terbebas dari kacamata atau lensa kontak.

Salah satu prosedur yang kini semakin populer adalah FemtoLASIK, yaitu inovasi dari LASIK konvensional. Pertanyaan seperti apa itu FemtoLASIK dan mengapa metode ini dianggap lebih unggul, sering kali muncul. Hal ini wajar, terutama jika Anda sedang mencari solusi koreksi penglihatan yang lebih aman dan nyaman.

Berikut ini adalah pembahasan lengkap tentang FemtoLASIK surgery, termasuk definisi, kelebihan, perbedaan utama dengan LASIK konvensional, hingga pertimbangan sebelum memilihnya. 

Apa Itu FemtoLASIK?

FemtoLASIK adalah metode operasi mata untuk memperbaiki penglihatan dengan menggunakan laser khusus (femtosecond laser). Laser ini digunakan untuk membuat lapisan tipis atau flap pada permukaan kornea. 

Pada LASIK konvensional, lapisan ini dibuat menggunakan pisau kecil, sehingga memiliki risiko yang lebih besar. Sementara itu, dengan FemtoLASIK, prosesnya jauh lebih presisi karena sepenuhnya memakai laser. 

Metode ini sering disebut juga dengan bladeless LASIK atau lasik tanpa pisau, karena prosedurnya tidak menggunakan pisau. Itu sebabnya, prosedur menjadi lebih aman, nyaman, dan semakin banyak direkomendasikan oleh dokter mata. 

Prosedur FemtoLASIK

Sebelum operasi dimulai, dokter akan memeriksa kondisi mata Anda secara menyeluruh. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan mata sehat, kornea cukup tebal, dan Anda benar-benar cocok menjalani FemtoLASIK.

Setelah itu, dokter meneteskan obat bius lokal berupa tetes mata agar Anda tidak merasa sakit. Kelopak mata juga dipasangkan alat kecil supaya tetap terbuka dan nyaman selama prosedur berlangsung.

Kemudian, laser khusus yang disebut femtosecond laser digunakan untuk membuat lapisan tipis (flap) di bagian depan kornea. Flap ini akan dibuka sebentar agar laser lain bisa membentuk ulang kornea sehingga cahaya masuk dengan fokus yang tepat ke retina.

Setelah selesai, flap tersebut ditutup kembali tanpa perlu jahitan karena bisa menempel sendiri secara alami. Prosesnya cepat, hanya sekitar 15-20 menit untuk kedua mata, dan banyak pasien merasakan penglihatan mulai membaik dalam hitungan jam.

Perbedaan FemtoLASIK dan LASIK Konvensional

Perbedaan utama antara FemtoLASIK dan LASIK konvensional terletak pada cara membuat flap. Pada LASIK konvensional, flap dibuat menggunakan pisau mikrokeratome, sedangkan pada FemtoLASIK, proses ini dilakukan dengan laser femtosecond yang sangat presisi.

Berikut kronologi perkembangan teknologi LASIK dari masa ke masa:

Era awal bedah refraktif (menggunakan pisau)

LASIK konvensional dibuat dengan pisau mikro yang secara mekanis memotong lapisan kornea. Meski efektif, metode ini memiliki risiko seperti flap tidak rata atau terlalu tebal.

Era laser excimer

Teknologi laser mulai digunakan untuk mengoreksi kelengkungan kornea, menggantikan sebagian peran pisau dalam pembentukan jaringan optik.

Munculnya femtosecond laser (FemtoLASIK)

Revolusi besar terjadi dengan hadirnya laser femtosecond yang sepenuhnya menggantikan pisau mikro. Teknik ini jauh lebih aman, nyaman, dan akurat.

Topography-guided LASIK

Kini, koreksi penglihatan tidak hanya berdasar ukuran standar, tapi disesuaikan dengan peta topografi mata masing-masing pasien. Teknologi ini lebih canggih dibanding Wavefront-guided LASIK karena mempertimbangkan bentuk kornea yang unik pada setiap individu.

Metode SILK – inovasi tanpa flap

Perkembangan terbaru dari teknologi femtosecond adalah SILK (Smooth Incision Lenticule Keratomileusis), metode koreksi penglihatan tanpa pembuatan flap. Laser femtosecond membentuk lentikula kecil di dalam kornea yang kemudian dikeluarkan melalui sayatan mikro.

Hasilnya: minim risiko mata kering, proses lebih minim invasif, dan pemulihan bisa terjadi hanya dalam 24 jam. Metode SILK ELITA kini hanya tersedia di IEC Eye Care, menjadikannya pionir di Indonesia dalam menghadirkan teknologi bedah refraktif paling mutakhir.

Canggihnya Metode LASIK di IEC Eye Care

Sebagai pusat layanan bedah refraktif terkemuka, IEC Eye Care menggunakan kombinasi dua teknologi laser tercanggih di dunia untuk memastikan hasil koreksi penglihatan yang aman dan presisi:

1. Mesin Femtosecond Laser Elita

Mesin ini digunakan untuk pembentukan flap dengan energi sangat rendah, menghasilkan potongan kornea yang halus, presisi, dan minim trauma jaringan.

Menariknya, Elita juga merupakan mesin yang digunakan untuk prosedur SILK, sehingga pasien mendapatkan pengalaman operasi yang lembut dan nyaman, dengan potensi pemulihan lebih cepat.

2. Mesin Excimer Laser EX500 dengan fitur Topography-Guided

Mesin ini berfungsi membentuk ulang permukaan kornea untuk mencapai hasil penglihatan optimal. Berbeda dari kebanyakan klinik yang masih menggunakan Wavefront-guided system, IEC Eye Care telah menggunakan Topography-guided Excimer EX500, yang menyesuaikan tindakan laser berdasarkan bentuk mata pasien.

Kombinasi kedua teknologi ini menjadikan tindakan LASIK di IEC Eye Care:

  • Lebih presisi, karena laser disesuaikan dengan kontur mata individu.
  • Lebih aman, dengan energi rendah dan risiko komplikasi minimal.
  • Lebih nyaman, karena durasi tindakan singkat dan tanpa rasa sakit.
  • Pemulihan lebih cepat, banyak pasien kembali beraktivitas dalam waktu 24 jam.

FemtoLASIK adalah inovasi dalam dunia bedah refraktif yang menawarkan keamanan lebih tinggi, presisi lebih baik, dan pemulihan lebih cepat dibandingkan LASIK konvensional. Dengan teknologi femtosecond laser, prosedur ini membantu banyak orang mendapatkan kembali penglihatan jernih tanpa harus bergantung pada kacamata atau lensa kontak.

Jika Anda sedang mempertimbangkan operasi koreksi mata, diskusikan dengan dokter spesialis mata mengenai pilihan terbaik sesuai kondisi Anda. Untuk informasi lebih lanjut tentang kesehatan mata dan prosedur medis seperti LASIK, silakan kunjungi website kami atau langsung datang ke klinik mata EIC Eye Care untuk berkonsultasi. 

Referensi: 

  • Zimlich, R. (2021, February 18). Everything to Know About Femto Lasik. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/eye-health/femto-lasik#ideal-candidate
  • admin. (2024, March 19). Comparing Traditional LASIK vs. Femto LASIK – Laxmi Eye Hospital. Laxmi Eye Hospital. https://www.laxmieye.org/blog/comparing-traditional-lasik-vs-femto-lasik/
  • Kohnen, T., Christoph Lwowski, Hemkeppler, E., de’Lorenzo, N., Petermann, K., Forster, R., Herzog, M., & Böhm, M. (2019). Comparison of Femto-LASIK With Combined Accelerated Cross-linking to Femto-LASIK in High Myopic Eyes: A Prospective Randomized Trial. American Journal of Ophthalmology, 211, 42–55. https://doi.org/10.1016/j.ajo.2019.10.024
  • LASIK eye surgery – Mayo Clinic. (2025). Mayoclinic.org; https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/lasik-eye-surgery/about/pac-20384774

10 Manfaat LASIK untuk Hidup Sehari-hari, Investasi Jangka Panjang

Artikel ini ditinjau oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Bagi banyak orang, kacamata atau lensa kontak menjadi solusi untuk penglihatan kabur. Namun, seiring waktu, alat bantu ini bisa terasa merepotkan saat beraktivitas, terutama bagi Anda yang aktif. Di sinilah LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) hadir sebagai solusi modern agar Anda dapat melihat lebih jelas tanpa ketergantungan alat bantu.

LASIK adalah salah satu prosedur yang direkomendasikan oleh American Academy of Ophthalmology (AAO) untuk memperbaiki kualitas pandangan mata. Prosedur ini terbukti aman dan efektif, dengan sebagian besar pasien mencapai ketajaman penglihatan 20/25 atau lebih baik setelah operasi.

Namun, LASIK bukan hanya tentang penglihatan yang lebih tajam, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kenyamanan dan kualitas hidup. Berikut ini adalah 10 manfaat LASIK mata yang akan Anda rasakan dalam aktivitas sehari-hari.

1. Penglihatan Lebih Jelas Tanpa Bantuan Eksternal

Manfaat paling utama dari LASIK adalah peningkatan penglihatan yang signifikan. Setelah prosedur, banyak pasien melaporkan dapat melihat dengan lebih tajam hanya dalam waktu 24 jam. 

Hasil ini terjadi karena laser memperbaiki bentuk kornea agar cahaya dapat difokuskan secara akurat ke retina. Dengan demikian, Anda dapat menikmati penglihatan alami tanpa bergantung pada kacamata atau lensa kontak setiap hari.

2. Proses Cepat dan Pemulihan Singkat

Salah satu alasan LASIK populer adalah karena prosesnya cepat. Prosedur ini biasanya hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit per mata, dan pasien dapat pulang di hari yang sama.

Bahkan, sebagian besar orang yang menjalani prosedur LASIK sudah dapat kembali bekerja dan beraktivitas ringan dalam 24-48 jam setelah operasi, tanpa rasa sakit yang berarti.

Baca juga: Proses Operasi LASIK

3. Kenyamanan dalam Aktivitas Sehari-hari

LASIK membantu Anda menikmati kegiatan tanpa repot menyesuaikan kacamata atau mengganti lensa kontak. Dari berenang hingga jogging di pagi hari, Anda tidak perlu khawatir alat bantu penglihatan rusak atau tertinggal. 

Bagi banyak orang, kebebasan ini memberikan rasa percaya diri yang lebih besar dalam rutinitas harian.

4. Solusi Ekonomis Jangka Panjang

Meskipun biaya awal LASIK mungkin terlihat tinggi, secara jangka panjang prosedur ini dapat lebih hemat. Jika Anda menghitung pengeluaran rutin untuk kacamata baru, lensa kontak, dan cairan pembersih, maka investasinya bisa mencapai jutaan rupiah setiap tahun. 

Sementara itu, LASIK dapat menghemat biaya dalam jangka waktu 5-10 tahun ke depan, menjadikannya salah satu investasi visual yang dapat membantu Anda menghemat pengeluaran. 

5. Hasil Tahan Lama

Setelah penglihatan Anda stabil pasca operasi, hasil LASIK bersifat permanen. American Academy of Ophthalmology mencatat bahwa hanya sebagian kecil pasien yang membutuhkan “touch-up” beberapa tahun kemudian karena perubahan alami pada mata akibat penuaan.

Sementara, sebagian pasien tidak membutuhkannya. Oleh sebab itu, dengan perawatan rutin, hasil LASIK bisa bertahan puluhan tahun tanpa penurunan signifikan.

Baca juga: Tingkat Keberhasilan LASIK

6. Risiko Komplikasi Rendah

Teknologi LASIK terus berkembang dan kini lebih aman dari sebelumnya. Komplikasi serius sangat jarang terjadi, dengan tingkat keberhasilan di atas 95 persen. 

Dokter mata akan melakukan evaluasi ketat sebelum prosedur untuk memastikan kondisi mata Anda memenuhi syarat, sehingga risiko seperti mata kering atau gangguan penglihatan malam dapat diminimalkan.

7. Peningkatan Kepercayaan Diri

Melepas kacamata setelah bertahun-tahun bisa menjadi pengalaman yang emosional. Banyak pasien melaporkan bahwa mereka semakin percaya diri setelah menjalani prosedur LASIK.

Hal ini mungkin terjadi karena Anda dapat tampil lebih natural tanpa perlu khawatir tentang frame kacamata, sekaligus merasa lebih bebas mengekspresikan diri di tempat kerja atau saat bersosialisasi.

8. Cocok untuk Gaya Hidup Aktif

Bagi Anda yang gemar olahraga, traveling, atau bekerja di lapangan, LASIK memberikan kenyamanan ekstra. Tidak ada lagi risiko kacamata jatuh saat berlari atau lensa kontak kering saat berada di udara kering. 

Meningkatnya mobilitas dan kenyamanan ini adalah salah satu alasan utama orang memilih LASIK dibanding metode koreksi lainnya.

9. Peningkatan Produktivitas

Penglihatan yang lebih tajam membantu Anda bekerja dengan lebih efisien, terutama bagi mereka yang bergantung pada ketelitian visual, seperti desainer, teknisi, atau tenaga medis profesional. 

Anda tidak lagi perlu mengatur ulang posisi kacamata saat mengetik atau membaca dokumen panjang, sehingga fokus dan produktivitas meningkat secara alami.

10. Peningkatan Kualitas Hidup

Lebih dari sekadar keuntungan visual, LASIK meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Anda dapat bangun tidur dan langsung melihat dengan jelas, beraktivitas dengan bebas, dan menikmati pemandangan tanpa batas pandang buatan. 

Semua hal kecil ini secara kolektif meningkatkan rasa syukur dan kenyamanan setiap hari dan ini merupakan sesuatu yang sulit diukur tetapi sangat bernilai.

LASIK bukan hanya tentang memperbaiki penglihatan, tetapi juga tentang mendapatkan kembali kebebasan visual yang selama ini mungkin terhambat oleh kacamata atau lensa kontak. Dengan teknologi modern yang aman dan hasil yang tahan lama, LASIK dapat menjadi langkah besar untuk menikmati hidup yang lebih efisien, bebas, dan percaya diri.

Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang manfaat LASIK mata dan prosedur kesehatan mata lainnya. Kunjungi website atau langsung datang ke klinik mata IEC Eye Care untuk mendapatkan panduan lengkap seputar perawatan penglihatan dan rekomendasi profesional terpercaya.

Referensi:

  • Ames, H. (2021, July 7). What to know about laser eye surgery. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/laser-eye-surgery
  • LASIK Eye Surgery. (2025, July 24). Keck Medicine of USC. https://www.keckmedicine.org/treatments/laser-vision-correction-service-lasik/
  • 70511. (2021). Optometrists Network. Optometrists.org. https://www.optometrists.org/general-practice-optometry/optical/guide-to-laser-refractive-surgery/5-benefits-of-lasik-surgery/
  • Pros and cons of LASIK: Are the risks worth the cost? (2025, February 18). Michiganmedicine.org. https://www.michiganmedicine.org/health-lab/pros-and-cons-lasik-are-risks-worth-cost
  • Laser. (2024, August 9). LASIK — Laser Eye Surgery. American Academy of Ophthalmology. https://www.aao.org/eye-health/treatments/lasik

Mata Silinder Bisakah Operasi LASIK? Ini Syarat dan Biayanya

mata silinder bisa lasik

Artikel ini ditinjau oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Gangguan penglihatan seperti mata silinder (astigmatisme) sering membuat pandangan tampak buram atau berbayang, terutama saat melihat obyek dari jarak tertentu. Kondisi ini bisa terasa mengganggu dalam aktivitas sehari-hari seperti membaca, bekerja di depan layar, hingga mengemudi di malam hari.

Tak sedikit orang yang bertanya, Apakah silinder bisa LASIK? Mengingat LASIK dikenal efektif untuk rabun jauh dan rabun dekat, banyak yang berharap prosedur ini juga bisa menjadi solusi permanen untuk mata silinder.

Kemajuan teknologi bedah refraktif kini memungkinkan operasi LASIK untuk memperbaiki kelainan mata silinder. Namun, tidak semua kondisi dapat ditangani dengan cara ini. Oleh sebab itu, penting untuk memahami dulu syarat, hingga prosedurnya. Hal ini bertujuan agar Anda dapat mengambil keputusan yang aman dan tepat. 

Apa Itu Mata Silinder?

Mata silinder atau astigmatisme terjadi ketika bentuk kornea atau lensa mata tidak melengkung secara sempurna. Idealnya, kornea berbentuk bulat seperti bola. Namun pada penderita silinder, kornea berbentuk lonjong atau tidak rata, sehingga cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus tepat di retina.

Akibatnya, penglihatan menjadi buram, berganda, atau berbayang, baik saat melihat benda dekat maupun jauh. Tingkat keparahan astigmatisme sangat beragam, mulai dari ringan hingga berat, dan sering disertai rabun jauh (miopia) atau rabun dekat (hipermetropia).

Kacamata atau lensa kontak biasanya dapat membantu memudahkan orang dengan mata silinder. Akan tetapi bagi Anda yang menginginkan hasil permanen tanpa alat bantu, operasi LASIK bisa menjadi pilihan, asalkan kondisi mata memenuhi syarat medis tertentu.

Apakah Mata Silinder Bisa Diperbaiki dengan LASIK?

Jawabannya: ya, bisa. LASIK dapat memperbaiki astigmatisme hingga sekitar 6 dioptri. Namun, hal ini juga tergantung ketebalan dan bentuk kornea. 

Prosedur operasi LASIK bekerja dengan menggunakan sinar laser untuk membentuk ulang permukaan kornea, sehingga cahaya dapat difokuskan dengan baik ke retina. Hasilnya, penglihatan menjadi lebih jernih dan tajam.

Namun, tidak semua pasien dengan mata silinder cocok menjalani LASIK. Bila kornea terlalu tipis, atau tidak rata, maka dokter bisa menyarankan metode lain seperti PRK (Photorefractive Keratectomy).

Oleh karena itu, pemeriksaan awal di klinik mata sangat penting untuk menentukan metode yang paling aman dan sesuai dengan kondisi Anda.

Syarat dan Batasan Operasi LASIK untuk Mata Silinder

Agar operasi LASIK memberikan hasil optimal dan aman, ada beberapa kriteria dan batasan medis yang perlu Anda pahami terlebih dahulu.

Secara umum, Anda bisa menjadi kandidat LASIK jika:

  • Astigmatisme Anda berada di bawah 6 dioptri dan bentuk silindernya teratur (tidak asimetris).
  • Ketebalan dan kesehatan kornea memungkinkan dokter untuk melakukan tindakan laser.

Selain itu, jika Anda juga memiliki rabun jauh atau rabun dekat, nilainya akan ikut dipertimbangkan. LASIK biasanya masih aman untuk:

  • Rabun jauh hingga -12 dioptri
  • Rabun dekat hingga +6 dioptri

Namun, ukuran dioptri bukan satu-satunya penentu. Dokter juga akan mempertimbangkan beberapa faktor lain seperti:

  • Tujuan Anda menjalani koreksi penglihatan (misalnya ingin bebas kacamata atau mengurangi ketergantungan pada lensa).
  • Kesehatan mata secara keseluruhan, termasuk ketebalan kornea dan kelembapan mata.
  • Stabilitas penglihatan, yaitu ukuran mata tidak berubah signifikan selama 1 tahun terakhir.
  • Usia minimal 18 tahun, karena struktur mata masih berkembang di bawah usia tersebut.
  • Kondisi kesehatan umum, misalnya penderita diabetes yang tidak terkontrol atau penyakit autoimun mungkin tidak direkomendasikan untuk menjalani prosedur LASIK.
  • Kondisi hormonal, misalnya sedang hamil atau menyusui, karena hormon dapat memengaruhi bentuk kornea.

Sebelum menentukan kelayakan Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan mata menyeluruh, termasuk pengukuran kelembapan mata (tear film test) untuk memastikan kondisi permukaan mata cukup stabil. Semua faktor ini akan dipertimbangkan secara individual agar prosedur LASIK berjalan aman dan efektif.

Prosedur LASIK untuk Mata Silinder

Operasi LASIK biasanya berlangsung cepat, yaitu sekitar 15-30 menit untuk kedua mata, dan dilakukan dengan anestesi tetes tanpa rasa sakit.

Berikut tahapan umumnya:

  1. Pembuatan flap kornea: Dokter membuat lapisan tipis pada permukaan kornea menggunakan mikrokeratom atau laser femtosecond.
  2. Pembentukan ulang kornea: Laser excimer digunakan untuk membentuk ulang kornea agar cahaya dapat fokus ke retina.
  3. Penutupan flap: Flap dikembalikan ke posisi semula dan menempel alami tanpa jahitan.

Sebagian besar pasien melaporkan penglihatan mulai membaik dalam 24-48 jam, dan hasilnya akan stabil setelah beberapa minggu. Efek samping ringan seperti mata kering, silau, atau halo di malam hari bisa muncul sementara, tetapi biasanya membaik seiring waktu.

Baca juga: Efek Samping Jangka Panjang Setelah Operasi LASIK

Biaya Operasi LASIK untuk Mata Silinder

Biaya LASIK di Indonesia bervariasi tergantung jenis teknologi dan kondisi mata pasien. Umumnya, kisaran biayanya adalah:

  • Rp10 juta – Rp25 juta per mata untuk LASIK konvensional
  • Rp25 juta – Rp40 juta per mata untuk LASIK dengan teknologi femtosecond atau wavefront-guided

Biaya ini biasanya sudah mencakup pemeriksaan pra-operasi, tindakan LASIK, dan kontrol pascaoperasi. Namun, angka tersebut bisa berbeda antar klinik tergantung peralatan, teknologi laser yang digunakan, dan keahlian dokternya.

Yang terpenting, pastikan Anda tidak hanya mempertimbangkan harga, tetapi juga kualitas perawatan dan keamanan prosedur. Di IEC Eye Care, pemeriksaan pra-LASIK dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan kondisi mata Anda benar-benar siap sebelum tindakan dilakukan.

Mata silinder bisa dikoreksi dengan operasi LASIK, selama kondisi kornea, tingkat silinder, dan kesehatan mata Anda memenuhi syarat medis yang aman. Prosedur ini cepat, efektif, dan mampu memberikan penglihatan yang tajam tanpa bantuan kacamata. Untuk hasil terbaik, lakukan pemeriksaan menyeluruh di klinik mata terpercaya seperti IEC Eye Care.

Selain LASIK, IEC Eye Care juga menjadi klinik pertama di Indonesia yang menghadirkan teknologi SILK ELITA. Ini adalah metode bedah refraktif terbaru berbasis laser femtosecond tanpa pembuatan flap. Prosedur ini minim invasif, mengurangi risiko mata kering, dan memungkinkan pemulihan penglihatan lebih cepat, bahkan dalam waktu 24 jam.

Referensi: 

  • Silver, N. (2021, March 5). Can You Get LASIK Surgery If You Have Astigmatism? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/eye-health/lasik-for-astigmatism#limitations
  • Sherrell, Z. (2021, January 15). What to know about LASIK surgery. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/lasik-surgery
  • ARSC Editor. (2022, June 29). Can LASIK Fix Astigmatism? Refractive Surgery Council. https://americanrefractivesurgerycouncil.org/can-lasik-fix-astigmatism/
  • Schwab, D. (2025, January 28). Is Lasik Surgery for Me? Mount Sinai Today; Mount Sinai Health System. https://health.mountsinai.org/blog/is-lasik-surgery-for-me/

Tingkat Keberhasilan Operasi LASIK, Benarkah Bisa Gagal?

Artikel ini ditinjau oleh dr. Muhammad Edrial, SpM (K)

Operasi LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) adalah salah satu prosedur bedah mata paling populer di dunia untuk memperbaiki kondisi mata minus, rabun dekat, atau silinder. Banyak orang memilih LASIK karena hasilnya cepat dan prosedurnya relatif aman. Harapannya, setelah menjalani prosedur ini, pasien bisa terbebas dari kacamata atau lensa kontak.

Namun, di balik popularitasnya, banyak calon pasien yang masih memiliki kekhawatiran akan kegagalan dari prosedur LASIK. Mengingat biaya yang dikeluarkan dan pengaruh yang diberikan cukup besar terhadap kualitas hidup, memahami risiko dan kemungkinan kegagalan prosedur menjadi hal yang penting sebelum mengambil keputusan. 

Berikut ini adalah pembahasan tentang kemungkinan LASIK gagal, faktor risiko, gejala yang mungkin terjadi, serta pentingnya konsultasi dengan dokter sebelum menjalani prosedur. 

Apakah Operasi LASIK Bisa Gagal?

Secara statistik, LASIK memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Menurut American Refractive Surgery Council, lebih dari 96% pasien merasa puas dengan hasil dari operasi LASIK. Bahkan, 8 dari 10 orang yang menjalani operasi LASIK tidak perlu menggunakan kacamata atau lensa kontak lagi saat beraktivitas.

Meski begitu, “gagal” dalam konteks LASIK tidak selalu berarti mata rusak permanen. Biasanya, istilah lasik gagal mengacu pada hasil yang tidak sesuai ekspektasi pasien. Misalnya, penglihatan masih buram, tetap butuh kacamata dalam kondisi tertentu, atau muncul efek samping seperti pandangan menjadi silau dan mata kering.

Jadi, apakah operasi LASIK bisa gagal? Ya, ada kemungkinan, meskipun kasusnya jarang. Tingkat komplikasi serius pada LASIK yang mengancam penglihatan tergolong rendah, yaitu kurang dari 1 persen. 

Namun, penting bagi Anda untuk memahami bahwa hasil akhir bisa berbeda-beda tergantung kondisi mata, kesehatan secara menyeluruh, dan kualitas layanan medis yang Anda pilih.

Faktor Risiko Operasi LASIK Gagal

Tidak semua orang cocok menjalani LASIK. Beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan hasil yang kurang optimal. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko operasi LASIK gagal yang perlu Anda ketahui. 

1. Kondisi kornea

Kornea adalah bagian mata yang sangat penting dalam prosedur LASIK. Pasalnya, pada prosedur ini, laser bekerja dengan membentuk ulang permukaan kornea.

Jika kornea terlalu tipis, tidak rata, atau memiliki kelainan seperti keratoconus, maka risiko komplikasi meningkat secara signifikan. Pada kasus seperti ini, dokter biasanya tidak merekomendasikan LASIK.

Selain itu, kornea yang tidak sehat dapat menyebabkan hasil penglihatan tidak stabil. Pasien mungkin tetap mengalami penglihatan buram setelah operasi atau berisiko mengalami ektasia (penipisan kornea progresif) di masa depan. 

2. Mata kering

LASIK dapat memperburuk kondisi mata kering karena prosedur ini memengaruhi saraf kecil di kornea yang berperan dalam produksi air mata. Jika Anda sudah memiliki sindrom mata kering sebelum operasi, keluhan bisa semakin terasa setelah menjalani prosedur LASIK.

Gejala yang muncul bisa berupa mata perih, rasa terbakar, dan penglihatan yang tidak stabil. Untuk mengurangi risiko ini, dokter biasanya melakukan tes produksi air mata sebelum operasi dan memberikan perawatan terlebih dahulu jika ditemukan masalah.

3. Ukuran minus atau silinder yang tidak stabil

LASIK hanya efektif jika ukuran mata Anda sudah stabil dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1-2 tahun. Jika minus atau silinder masih sering berubah, maka penglihatan bisa kembali menurun dalam waktu singkat.

Pasien muda, terutama remaja atau dewasa, lebih berisiko mengalami perubahan ukuran minus atau silinder. Oleh karena itu, dokter biasanya menyarankan LASIK dilakukan pada usia di atas 20 tahun dengan catatan ukuran mata sudah tidak berubah lagi.

4. Faktor kesehatan lain

Kondisi medis tertentu, seperti diabetes yang tidak terkontrol, penyakit autoimun, atau gangguan penyembuhan luka, dapat meningkatkan risiko komplikasi pasca LASIK. Proses pemulihan bisa lebih lama dan hasilnya tidak seoptimal pasien sehat.

Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh juga bisa memengaruhi kemampuan mata untuk sembuh dengan baik. Itulah mengapa pemeriksaan medis menyeluruh sebelum operasi sangat diperlukan.

5. Pengalaman dokter dan teknologi

Faktor terakhir yang tidak kalah penting adalah pengalaman dokter dan teknologi yang digunakan. LASIK modern dengan teknologi femtosecond laser dan wavefront-guided terbukti lebih aman dan presisi dibandingkan metode lama.

Sementara itu, dokter dengan jam terbang tinggi akan lebih terampil dalam menilai kelayakan pasien serta mengatasi potensi komplikasi. Sebaliknya, fasilitas yang belum mumpuni atau prosedur yang tidak sesuai standar dapat memengaruhi keberhasilan LASIK.

Gejala dan Dampak yang Mungkin Terjadi

Jika hasil LASIK tidak sesuai harapan, beberapa gejala yang mungkin dialami meliputi:

  • Penglihatan buram atau fluktuatif meski sudah operasi.
  • Silau (glare), halo, atau bayangan ganda terutama saat melihat lampu di malam hari.
  • Mata kering kronis yang menimbulkan rasa perih, terbakar, atau tidak nyaman.
  • Undercorrection atau overcorrection, di mana penglihatan masih tidak optimal sehingga tetap membutuhkan kacamata.

Dalam kasus tertentu, pasien mungkin memerlukan prosedur tambahan yang disebut enhancement surgery untuk memperbaiki hasil LASIK. Prosedur tambahan ini biasanya efektif, tetapi tetap tergantung pada kondisi kornea pasien.

Kabar baiknya, sebagian besar efek samping LASIK bersifat sementara dan membaik dalam beberapa minggu hingga bulan setelah operasi. Risiko komplikasi permanen sangat rendah jika prosedur dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten dengan peralatan yang tepat.

Konsultasi dengan Dokter Sebelum LASIK

Sebelum memutuskan untuk menjalani operasi LASIK, sangat penting bagi Anda untuk melakukan konsultasi mendalam dengan dokter spesialis mata. Pemeriksaan pra-operasi meliputi ketebalan kornea, kelembapan mata, ukuran pupil, hingga riwayat kesehatan menyeluruh.

Pada tahap ini, Anda sebaiknya:

  • Menyampaikan kondisi mata dan riwayat kesehatan dengan jujur.
  • Menanyakan secara spesifik tentang risiko operasi lasik gagal dan cara penanganannya.
  • Membicarakan ekspektasi hasil agar sesuai dengan kondisi medis Anda.

FDA juga menyarankan untuk mencari dokter yang berpengalaman, memiliki rekam jejak baik, serta menggunakan teknologi terbaru untuk meminimalkan risiko. 

Operasi LASIK adalah prosedur yang aman dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi. Namun, tetap ada kemungkinan hasilnya tidak sesuai ekspektasi atau muncul efek samping tertentu. Risiko lasik gagal biasanya dipengaruhi oleh kondisi medis pasien, stabilitas kondisi refraktif mata, serta kualitas klinik dan dokter yang menangani.

Penting untuk memahami bahwa tidak ada operasi yang benar-benar bebas risiko. Dengan pemeriksaan mata secara menyeluruh, memilih dokter berpengalaman, dan memiliki harapan realistis, Anda dapat memaksimalkan peluang keberhasilan sekaligus meminimalkan risiko kegagalan.

Jika sedang mempertimbangkan LASIK, Anda bisa melakukan operasi LASIK di Klinik EIC Eye Care yang menyediakan fasilitas modern dengan tenaga medis berpengalaman.

Referensi:

  • Dry eyes: How to maintain clear, comfortable vision-Dry eyes – Symptoms & causes – Mayo Clinic. (2022). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-eyes/symptoms-causes/syc-20371863
  • LASIK eye surgery – Mayo Clinic. (2025). Mayoclinic.org; https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/lasik-eye-surgery/about/pac-20384774
  • Keratoconus: Symptoms, Causes & Treatment. (2023, August 23). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14415-keratoconus
  • Center. (2023). What are the risks and how can I find the right doctor for me? U.S. Food and Drug Administration. https://www.fda.gov/medical-devices/lasik/what-are-risks-and-how-can-i-find-right-doctor-me
  • Facts About LASIK Complications. (2024, August 9). Facts About LASIK Complications. American Academy of Ophthalmology. https://www.aao.org/eye-health/treatments/facts-about-lasik-complications
  • ARSC Editor. (2025, February 28). LASIK Complications and LASIK Eye Surgery Risks. Refractive Surgery Council. https://americanrefractivesurgerycouncil.org/lasik-complication-rate-side-effects

Proses Operasi LASIK Mata dan Waktu yang Diperlukan

Artikel ini ditinjau oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Banyak orang merasa penggunaan kacamata atau lensa kontak cukup merepotkan. Saat berolahraga, bekerja di depan komputer, atau bepergian, alat bantu penglihatan sering kali membatasi kenyamanan. Inilah sebabnya operasi LASIK mata semakin diminati sebagai solusi praktis agar mata tidak lagi ketergantungan dengan alat bantu penglihatan.

LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) adalah prosedur bedah mata modern yang aman dan efektif. Dengan teknik laser khusus, dokter dapat mengoreksi rabun jauh, rabun dekat, atau silinder. Hasilnya, banyak pasien bisa menikmati hidup tanpa bergantung pada kacamata maupun lensa kontak.

Namun, wajar jika Anda masih memiliki pertanyaan sebelum menjalaninya. Misalnya, bagaimana proses LASIK mata dilakukan atau berapa lama proses operasi LASIK mata berlangsung? Anda bisa menemukan jawabannya pada penjelasan berikut ini. 

Apa Itu Operasi LASIK Mata?

Operasi LASIK adalah prosedur bedah mata dengan teknologi laser untuk membentuk ulang kornea. Tujuannya agar cahaya yang masuk bisa difokuskan tepat ke retina, sehingga penglihatan menjadi lebih jelas dan tajam.

Prosedur ini biasanya direkomendasikan bagi penderita rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme. Dengan LASIK, banyak orang dapat mengurangi bahkan melepas ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.

Tahapan Operasi LASIK Mata

Secara umum, proses operasi LASIK mata berlangsung dalam tiga tahap utama:

1. Tahap Persiapan Sebelum LASIK

Sebelum tindakan dimulai, dokter akan meneteskan obat bius topikal berupa tetes mata agar Anda tidak merasa sakit selama prosedur. Pastikan area sekitar mata bersih dan tidak menggunakan kosmetik di sekitar mata. 

Selain itu, dokter juga akan menggunakan alat khusus untuk menjaga kelopak mata tetap terbuka. Hal ini memastikan posisi bola mata stabil dan memudahkan proses pembentukan kornea dengan laser. Tahap ini umumnya berlangsung singkat dan tanpa rasa nyeri.

2. Proses Pembentukan Flap Kornea

Tahap berikutnya adalah pembuatan flap tipis pada permukaan kornea. Dokter biasanya menggunakan mikrokeratom atau femtosecond laser, yang bekerja dengan sangat presisi. Flap ini berfungsi sebagai “pintu masuk” menuju lapisan kornea di bawahnya.

Setelah flap terbentuk, dokter akan mengangkatnya dengan hati-hati. Proses ini memungkinkan laser selanjutnya dapat langsung bekerja pada jaringan kornea tanpa merusak lapisan luar secara permanen. Flap nantinya akan dikembalikan ke posisi semula setelah tindakan selesai.

3. Proses Koreksi dengan Laser Excimer

Tahap inti LASIK adalah penggunaan laser excimer untuk membentuk ulang kornea sesuai kebutuhan penglihatan Anda. Laser ini akan menghilangkan jaringan kornea dengan pola yang sudah ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan sebelumnya.

Selama proses, Anda akan diminta untuk menatap cahaya target di atas kepala. Laser bekerja hanya dalam hitungan detik, tetapi hasilnya bisa memberikan penglihatan yang lebih jelas dan stabil setelah masa pemulihan. Setelah selesai, flap kornea dikembalikan tanpa perlu dijahit.

Berapa Lama Proses LASIK Mata?

Salah satu keunggulan LASIK adalah kecepatannya. Prosedur ini biasanya hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit per mata, dengan penggunaan laser rata-rata kurang dari 60 detik.

Meski singkat, pasien tetap perlu memperhitungkan waktu tambahan untuk pemeriksaan pra-operasi, persiapan LASIK di ruang tindakan, serta observasi pascaoperasi. 

Apa yang Terjadi Setelah Operasi LASIK?

Setelah prosedur selesai, mata Anda mungkin terasa kering, mengganjal, atau berair. Penglihatan bisa tampak buram atau berbayang dalam beberapa jam pertama. Namun, sebagian besar pasien sudah bisa kembali beraktivitas ringan keesokan harinya.

Dokter biasanya akan memberikan obat tetes antibiotik dan anti radang dan air mata artifisial untuk mempercepat pemulihan serta mencegah infeksi. Kontrol rutin juga akan dijadwalkan oleh klinik tempat Anda melakukan operasi LASIK. Biasanya dalam 24-48 jam setelah operasi, lalu beberapa kali dalam bulan berikutnya.

Kapan Hasil LASIK Mulai Terlihat?

Banyak pasien melaporkan peningkatan penglihatan hanya dalam hitungan jam setelah operasi. Namun, hasil terbaik biasanya stabil dalam 3-6 bulan. Pada masa ini, mata akan terus menyesuaikan diri dengan bentuk kornea yang baru.

Penting untuk diingat bahwa meskipun hasil LASIK bertahan lama, proses penuaan alami tetap bisa memengaruhi penglihatan. Misalnya, presbiopia (rabun dekat akibat usia) dapat muncul setelah usia 40 tahun, meski Anda sudah pernah menjalani LASIK.

Operasi LASIK mata merupakan prosedur modern yang cepat, relatif nyaman, dan memberikan hasil penglihatan lebih jelas bagi banyak orang. Proses LASIK mata hanya memakan waktu singkat, yaitu sekitar 10-15 menit per mata dengan pemulihan yang juga cepat. Meski begitu, penting untuk menjalani pemeriksaan menyeluruh agar prosedur ini benar-benar sesuai dengan kondisi mata Anda.

Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan mata dan prosedur seperti LASIK, kunjungi klinik IEC Eye Care untuk mendapatkan informasi lainnya. Dengan informasi yang tepat, Anda bisa membuat keputusan terbaik demi kualitas hidup yang lebih baik.

Referensi: 

  • NHS website. (2022, February). Laser eye surgery and lens surgery. Nhs.uk. https://www.nhs.uk/tests-and-treatments/laser-eye-surgery-and-lens-surgery/
  • LASIK eye surgery – Mayo Clinic. (2025). Mayoclinic.org; https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/lasik-eye-surgery/about/pac-20384774
  • Zimlich, R. (2022, September 21). Laser Eye Surgery: What You Should Know. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/eye-health/laser-eye-surgery
  • Ames, H. (2021, July 7). What to know about laser eye surgery. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/laser-eye-surgery
  • https://www.facebook.com/WebMD. (2003, May 18). LASIK Eye Surgery. WebMD. https://www.webmd.com/eye-health/lasik-laser-eye-surgery

Adakah Efek Samping Jangka Panjang Setelah Operasi LASIK?

efek samping lasik, dampak lasik jangka panjang

Operasi LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) adalah prosedur populer untuk memperbaiki rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme. Dengan teknologi laser modern, hasilnya cepat dan proses pemulihannya relatif singkat. Tak heran banyak orang memilihnya untuk memperbaiki kondisi kesehatan mata. 

Meski praktis dan menjanjikan, LASIK tetap prosedur medis yang memiliki risiko. Walaupun risikonya sangat minim dan di kasus yang sangat jarang terjadi. Terlebih saat ini sudah menggunakan teknologi laser yang lebih advanced dibanding awal kemunculannya.

Efek samping LASIK bisa ringan dan hilang dalam beberapa minggu. Akan tetapi, ada juga efek samping yang menetap lebih lama. 

Memahami efek samping dan risiko LASIK penting agar keputusan Anda untuk menjalani prosedur ini menjadi lebih matang. Artikel ini akan membahas efek samping umum, risiko, dampak jangka panjang, serta cara menguranginya. Dengan begitu, Anda dapat lebih siap menjaga kesehatan mata setelah operasi.

Efek Samping LASIK yang Umum Terjadi

Efek samping pasca operasi LASIK umumnya ringan dan bersifat sementara. Berikut ini adalah beberapa keluhan yang paling sering dialami pasien, antara lain:

Mata Kering

Salah satu efek samping LASIK yang paling umum adalah mata kering. Prosedur ini dapat memengaruhi produksi air mata sehingga mata terasa perih, kering, atau seperti berpasir.

Kondisi ini biasanya berlangsung beberapa minggu hingga bulan setelah operasi. Dengan obat tetes mata yang diresepkan dokter, keluhan biasanya berangsur membaik.

Penglihatan Kabur atau Berfluktuasi

Setelah operasi, penglihatan bisa terasa berkabut selama beberapa jam. Kebanyakan pasien akan melihat perbaikan dalam seminggu. Jika keluhan menetap, dokter mungkin merekomendasikan evaluasi tambahan.

Silau, Halo, dan Penglihatan Ganda di Malam Hari

Terkadang pasien mengalami silau berlebihan, melihat halo di sekitar cahaya, atau penglihatan ganda di malam hari. Efek ini biasanya muncul saat mengemudi atau berada di area dengan cahaya terang. Terutama pada minggu pertama pasca LASIK, dan kemudian akan hilang.

Risiko LASIK Mata

Selain efek samping yang umum, terdapat risiko medis tertentu yang perlu dipahami dari prosedur ini. Risiko ini relatif jarang, tetapi tetap mungkin terjadi, di antaranya: 

Infeksi atau Peradangan

Seperti prosedur pembedahan lain, LASIK memiliki risiko infeksi atau peradangan pada kornea. Meski tergolong sangat jarang, kondisi ini bisa menghambat pemulihan bila tidak ditangani cepat.

Dokter biasanya meresepkan obat tetes antibiotik dan antiinflamasi. Jika diikuti dengan baik oleh pasien, risiko komplikasi ini bisa ditekan seminimal mungkin.

Koreksi Berlebihan atau Kurang Tepat (Under/Overcorrection)

LASIK mengubah bentuk kornea menggunakan laser. Meski jarang terjadi, hasil koreksi bisa terlalu banyak atau justru kurang. Hal ini bisa menyebabkan penglihatan tidak optimal. Pasien dengan hasil kurang tepat kadang memerlukan prosedur tambahan dan refreshment.

Komplikasi Flap Kornea

Proses LASIK melibatkan pembuatan flap tipis pada kornea. Jika flap tidak sembuh sempurna, dapat muncul keluhan seperti penglihatan buram atau rasa tidak nyaman pada mata.

Kasus ini jarang terjadi bila operasi dilakukan oleh dokter mata berpengalaman. Perawatan dan kontrol rutin membantu mencegah masalah lebih lanjut.

Efek Samping LASIK Mata Jangka Panjang

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah LASIK memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mata? 

Sebagian besar pasien puas dengan hasil LASIK dan tidak mengalami masalah serius bertahun-tahun setelah operasi. Namun, beberapa hal berikut bisa terjadi pada jangka panjang: 

Regresi Penglihatan

Beberapa pasien mengalami penurunan penglihatan kembali setelah lebih dari 10-15 tahun. Kondisi ini disebut regresi dan biasanya dipengaruhi faktor usia atau munculnya katarak.

Regresi bukan akibat LASIK, melainkan proses alami mata. Namun, hal ini bisa membuat sebagian orang kembali membutuhkan kacamata atau koreksi tambahan.

Mata Kering Kronis

Walau umumnya membaik, sebagian kecil pasien tetap mengalami mata kering dalam jangka panjang. Gejalanya berupa rasa mengganjal gatal.

Dengan terapi tetes mata, obat resep, atau perawatan tambahan, keluhan ini bisa dikendalikan. Konsultasi rutin dengan dokter menjadi sangat penting agar kondisi tidak mengganggu kualitas hidup.

Gangguan Penglihatan Malam

Efek silau, halo, atau penglihatan ganda di malam hari kadang terjadi pada sebagian kecil pasien selama 3-4 bulan. Hal ini bisa terasa saat mengemudi atau melihat cahaya terang.

Cara Mengurangi Efek Samping

Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk meminimalkan risiko efek samping LASIK:

Ikuti Instruksi Dokter

Setelah operasi, dokter biasanya memberikan obat tetes antibiotik, pelumas, dan panduan perawatan. Mengikuti instruksi ini dengan disiplin sangat penting untuk proses pemulihan Anda pasca operasi.

Mengucek mata, lupa menggunakan obat, atau melanggar anjuran bisa memperbesar risiko komplikasi. Oleh sebab itu, mengikuti arahan dokter dengan baik menjadi kunci keberhasilan LASIK.

Hindari Aktivitas Berisiko

Aktivitas seperti berenang, memakai makeup mata, atau olahraga kontak fisik sebaiknya ditunda selama masa pemulihan. Hal ini mencegah infeksi atau cedera pada mata.

Dengan memberi waktu cukup untuk penyembuhan, mata dapat pulih dengan baik. Setelah dokter memberi izin, barulah aktivitas bisa dilakukan kembali secara bertahap.

Lakukan Kontrol Rutin

Kontrol pasca operasi membantu dokter memastikan penyembuhan berjalan normal. Pemeriksaan ini juga bisa mendeteksi efek samping sejak dini.

Jika ada keluhan yang tidak membaik, dokter dapat segera memberikan penanganan tambahan. Dengan begitu, hasil LASIK tetap optimal dan aman.

LASIK bisa menjadi solusi efektif bagi Anda yang ingin terbebas dari kacamata atau lensa kontak. Namun, penting diingat bahwa prosedur ini tetap memiliki efek samping dan risiko, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Dengan konsultasi dokter mata berpengalaman serta perawatan pasca operasi yang disiplin, hasil LASIK dapat bertahan lama dan memuaskan. Untuk informasi kesehatan mata dan prosedur medis lainnya, Anda bisa datang langsung dan berkonsultasi di klinik mata IEC Eye Care

Referensi: 

  • https://www.facebook.com/WebMD. (2003, May 18). LASIK Eye Surgery. WebMD. https://www.webmd.com/eye-health/lasik-laser-eye-surgery
  • NHS website. (2022, February). Laser eye surgery and lens surgery. Nhs.uk. https://www.nhs.uk/tests-and-treatments/laser-eye-surgery-and-lens-surgery/
  • LASIK eye surgery – Mayo Clinic. (2025). Mayoclinic.org; https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/lasik-eye-surgery/about/pac-20384774
  • Zimlich, R. (2022, September 21). Laser Eye Surgery: What You Should Know. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/eye-health/laser-eye-surgery
  • Ames, H. (2021, July 7). What to know about laser eye surgery. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/laser-eye-surgery